Suatu kali, Abu Nawas pernah didatangi oleh seorang perempuan dalam kondisi menangis tersedu-sedu lantaran suaminya sakit batuk yang tidak sembuh-sembuh.
"Saya sudah mendatangi semua tabib dan dukun yang tersohor untuk mencarikan obat buat suami saya. Tetapi tidak ada yang berhasil. Tolonglah Tuan, bagaimana caranya agar batuk suami saya bisa reda," ujar perempuan itu.
Abu Nawas berfikir sejenak. Kemudian ia memberikan segelas air bening kepada wanita tersebut. "Minumkan air ini kepada suamimu," anjur Abu Nawas.
"Apakah hanya dengan air ini batuk suami saya akan sembuh?" tanya si wanita agak ragu-ragu.
"Pasti sembuh," jawab Abu Nawas dengan penuh yakin, seolah ia mempunyai kuasa untuk menyembuhkan penyakit.
Maka sambil membungkuk-bungkuk tanda berterimakasih, wanita itu membawa air tersebut pulang ke rumahnya, dan meminumkannya kepada suaminya.
Beberapa minggu kemudian, perempuan itu datang lagi kepada Abu Nawas seraya marah-marah. "Setelah menghabiskan air pemberian Tuan, suami saya bukannya sehat kembali, bahkan meninggal dunia. Tuan pembohong licik," ujar perempuan itu dengan suara lantang.
Abu Nawas terdiam. Sesudah wanita yang tengah berbela sungkawa itu kelihatan tenang kembali, Abu Nawas berkata, "Maaf, Bu. Soal mati itu bukan wewenang saya. Sebab ajal berada di tangan Tuhan. Saya hanya menyatakan, dengan minum air saya, penyakit suami Ibu pasti sembuh."
"Tapi kenyataannya suami saya meninggal dunia," sergah si wanita.
"Sabar dulu, Bu. Setelah suami Ibu meninggal, apakah ia masih batuk?" ucap Abu Nawas mencoba membela diri.
"Tidak. Mana ada orang mati masih bisa batuk?" tegas si wanita.
"Nah itulah maksud saya. Batuknya sembuh, bukan? Adapun akhirnya suami Ibu meninggal dunia, begitulah memang akhir hidup setiap insan. Saya dan Ibu pun bakal meninggal, bagaimana pula seorang Abu Nawas dapat mencegah kematian kalau takdir Tuhan telah menentukan ajalnya?" jelas Abu Nawas tak pernah mau kehabisan akal.
Sumber: Majalah Hidayah Edisi 42 TH. 4
Share
Terimakasih....informasi dari anda sungguh bermanfaat bagi saya.
BalasHapus