Minggu, 27 Januari 2013

Lelang Pertama Dalam Sejarah Islam

Islam yang diperkenalkan Rasulullah saw kepada bangsa Arab dan umat Islam kemudian, adalah sebuah agama yang memiliki etos kerja, menyukai kerja keras, dan tak pernah menyerah pada keadaan.

Suatu hari, datang menghadap kepada Rasulullah seorang sahabat yang mengaku tak memiliki apa-apa. Ia lantas meminta sedekah kepada Rasulullah. Rasulullah lantas bertanya, "Apa saja yang kau miliki di rumahmu sekarang ini?"

Laki-laki sahabat Rasulullah itu berpikir sejenak seperti mengingat-ingat sesuatu. "Kami masih memiliki tempat air minum serta beberapa selimut untuk menolak dingin," jawabnya.


Rasulullah lantas memerintahkannya untuk membawa harta benda yang dimilikinya itu ke hadapannya. Laki-laki itu pulang dan kemudian kembali lagi dengan membawa harta miliknya itu. Satu tempat air minum dan beberapa lembar selimut yang sudah tua.

Lalu Rasulullah memanggil para sahabat lainnya dan kemudian melelang barang-barang milik laki-laki itu. Inilah lelang pertama dalam Islam. Beberapa sahabat bergairah membelinya karena ada niatan untuk membantunya. Ternyata terkumpul kemudian uang sebanyak dua dirham.

Satu dirham kemudian diberikan kepada laki-laki itu untuk dibelanjkan bahan makanan bagi keluarganya. Sementara satu dirham lagi dibelikan kampak. Rasulullah sendiri yang memasang kayu pegangan kampak itu. "Pergilah mencari kayu dan jangan menampakkan wajahmu kepadaku sebelum lima belas hari," kata Rasulullah saw.

Lima belas hari berselang, laki-laki itu kemudian datang menghadap Rasulullah dengan wajah yang riang. Ia tunjukkan uang sebanyak 15 dirham sebagai hasil tabungan dari kelebihan biaya yang dimakan sekeluarga selama lima belas hari. Uang itu ia peroleh dari kerja keras mencari kayu bakar yang kemudian dijualnya.

Rasulullah tersenyum dan menepuk bahunya. "Ini lebih baik bagimu daripada kelak pada hari kiamat bayangan meminta-minta itu tergambar di wajahmu."

Inilah wajah ajaran Islam dalam etos kerja. Islam melarang hidup dengan meminta-minta dan selalu mengharap belas kasihan oran lain. "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah," sabda Rasulullah saw.
Share

Artikel Terkait

1 komentar: