Selasa, 01 Januari 2013

Hujan dan Waktu Istijabah

"Allahumma shayyiban nafi'an." (Ya Allah, jadikanlah kiranya hujan ini bermanfaat). Inilah doa yang dimohonkan dan sekaligus diajarkan oleh Rasulullah saw ketika hujan turun, dalam hadis riwayat Imam Bukhari melalui sanad 'Aisyah. Dalam Sunan Ibnu Majah diriwayatkan, doa tersebut  dibaca dua atau tiga kali. Demikian penjelasan Imam Syarafuddin An-Nawawi dalam kitabnya Al-Azkar, halaman 164. "Ya Allah, jadikanlah kiranya hujan ini bermanfaat." Seyogyanya doa ini dibaca pada saat hujan turun. Harapannya. hujan yang sudah lama dirindukan mayoritas bangsa, turun sebagai rahmat, membawa manfaat bagi kehidupan dan kemanusian.

Yang dikhawatirkan adalah apabila hujan yang turun tidak sebagai rahmat, namun sebagai azab. Saat turun disertai badai, kilat, dan petir yang menyambar-nyambar, atau turun deras berhari-hari yang mengganggu aktivitas. Selain membuat takut, panik, dan membisu seribu bahasa, karena langsung berhadapan dengan otoritas Allah swt, juga memporak-porandakan sarana dan prasarana kehidupan.


Disamping doa dan harapan sebagaimana tersebut diatas, perlu juga memanjatkan doa yang lain. Sebab di saat itu Allah swt banyak mengabulkan doa. Rasulullah saw bersabda, "Carilah waktu yang istijabah pada saat perang, ketika shalat didirikan, dan pada saat hujan turun." (HR. Asy-Syafi'i).

Sehubungan dengan ini, kita mohon agar hujan yang turun sekaligus sebagai siraman rohani, sehingga hati dan akal tidak saja bersih dan cemerlang, namun kebijakan-kebijakan yang dihasilkan juga mampu mengayomi bangsa dan negara. Lebih spesifik lagi, hati dan akal jernih kita akan mudah menyatu untuk bertakarrub kepada Allah swt. 




Share

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar