Ketika penaklukan kota Makkah, Rasulullah saw memerintahkan para sahabat untuk menghancurkan semua patung dan berhala yang berada di sekitar Ka'bah. Patung Latta, Uzza, dan Manat, semua dihancurkan bersama sekitar 360 patung dan berhala lainnya.
Khusus untuk menghancurkan patung berhala Uzza yang dianggap paling besar dan berada di dekat kota Makkah, Nabi saw mengutus Khalid bin Walid yang memimpin 30 pasukan kavaleri gagah perkasa. Waktu pada saat itu menunjukkan lima hari terakhir pada bulan Ramadhan.
Ketika sampai di lokasi patung itu, pasukan elite Islam ini menghancuran patung Uzza dan meruntuhkannya ke tanah, sehingga menjadi pecahan batu yang tidak berarti. Mereka sangat bersemangat menghancurkan batu sesembahan orang musyrik Quraisy, sebab batu itulah yang sebelumnya telah membuat mereka hina dan bodoh. Mengapa batu yang tidak membawa mudharat dan manfaat itu mereka sembah?
Dalam waktu singkat, selesailah pekerjaan Khalid dan pasukannya. Khalid kembali kepada Rasulullah saw dan ditanya, "Sudahkan kau runtuhkan?"
Khalid menjawab, "Sudah, ya Rasulullah."
"Apakah kau melihat sesuatu?" tanya Rasulullah saw.
"Tidak ada," jawab Khalid agak sedikit heran.
"Kalau begitu pekerjaanmu belumlah selesai, segeralah engkau kembali ke sana dan hancurkan berhala itu!" Perintah Rasulullah saw.
Setibanya di sana, Khalid merasa gemas dan marah, mengapa patung berhala Uzza yang sudah dihancurkan itu ternyata belum hancur juga. Dia masuk ke kompleks pemujaan berhala Uzza, tiba-tiba muncul seorang perempuan tua yang wajahnya menyeramkan, kulitnya berwarna hitam dan rambutnya awut-awutan, dengan sorot mata yang menyala. Itulah juru kunci kompleks pemujaan berhala Uzza.
Begitu melihat Khalid, perempuan tua itu menjerit-jerit dan lari ketakutan. Khalid segera mafhum terhadap perintah Nabi, jadi inilah yang dimaksud dengan 'dalang' patung berhala Uzza itu. Dengan tidak membuang waktu, segera dikejar dan disabetkan pedangnya yang tajam itu ke tubuh perempuan tua itu hingga tewas.
Khalid merasa puas bahwa tugasnya sudah rampung dan kembali kepada Nabi serta melaporkan apa yang sudah dikerjakannya. Rasulullah bersabda, "Memang itulah dia yang sebenarnya Uzza. Dia telah putus asa buat disembah lagi di negeri ini."
Dalam Shahih Bukhari juga disebutkan, Nabi bersabda, "Janganlah kalian membunuh jin-jin, kecuali segala yang jahat, yang punya dua benalu. Karena ia menjatuhkan anak dan menghilangkan penglihatan, maka bunuhlah." (HR. Imam Al-Bukhari).
Yang dimaksud jin disini adalah jin yang telah berubah menjadi ular ganas dan masuk ke rumah. Adapun ular biasa, cukup digiring keluar. Kalau ular itu sulit digiring keluar, setelah tiga hari, maka ular itu boleh dibunuh. Jin muslim yang beralih rupa menjadi ular biasanya akan menurut bila digiring keluar. Yang bandel dan ganas adalah jin setan, maka boleh dibunuh tanpa harus meminta izin.
Menurut Rasulullah, "Ular-ular adalah perubahan rupa jin, sebagaimana yang berubah menjadi rupa monyet dan babi dari bangsa Israel." (HR. Imam Ath-Thabrani dengan sanad yang sahih).
Wallahu'alaam!
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar