Seorang uskup pernah bercerita kepada Iman Syafi'i perihal sebab keislamannya.
"Saat itu aku sedang pergi dengan kapal laut. Di tengah perjalanan, kapal itu terbelah. Demi mencari keselamatan, aku mentautkan diri dengan sebilah papan. Tak lama kemudian, arus laut membawaku ke tepi dan aku terdampar di sebuah pulau," cerita uskup tadi.
Uskup menuturkan, suatu saat, kala matahari terbenam dan kegelapan menyelimuti malam, aku memanjat pohon dan tertidur di sana. Ini mengingat aku membutuhkan perlindungan dari binatang buas yang sewaktu-waktu dapat memangsaku.
Tak lama berselang, si uskup dikagetkan oleh bintang yang berenang dalam air sembari membaca tasbih. Saat binatang tadi menepi, ternyata binatang itu berkepala manusia, berkaki unta, dan berekor seperti ikan.
"Melihat hal ini aku pun lari ketakutan, tapi ia mencegatku dan menanyakan tentang agamaku," tutur uskup.
Mengetahui agamaku Kristen, lanjut uskup, binatang tadi berkata, "Celakalah kamu, kembalilah ke jalan yang lurus atau engkau binasa." Mendengar hal ini si uskup pun langsung mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Uskup tadi melanjutkan, tak lama kemudian, dari kejauhan nampaklah sebuah kapal.
"Aku melambaikan tangan meminta tumpangan. Aku pun ikut rombongan kapal tersebut. Ternyata di dalam kapal tersebut terdapat 12 orang Kristen. Aku menceritakan perihal yang menimpaku dan mereka pun masuk Islam," pungkas uskup.
Dikarang oleh Ahmad Marzuqi, dalam Majalah Sabili, Edisi 24 Th. XV, 12 Juni 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar