Pada bulan Muharam tahun 2 H di Madinah, ketika Rasulullah saw melakukan inspeksi terakhir terhadap pasukan yang akan diberangkatkan ke medan jihad di bukit Badr, tiba-tiba suasana terganggu dengan datangnya seorang anak kecil berusia 10 tahun yang menguak jalan dan berusaha keras mendekati Rasulullah saw. Di tangannya tergenggam sebuah pedang yang panjangnya melebihi tinggi badannya. Ia berjalan tanpa takut dan ragu-ragu melewati barisan tentara muslimin itu menuju ke hadapan Raulullah saw.
Begitu berada di hadapan Rasulullah, ia berkata, "Saya bersedia mati untukmu wahai Rasulullah, izinkanlah saya pergi jihad bersamamu, memerangi musuh-musuh Allah di bawah panji-panjimu."
Rasulullah saw menengok anak tersebut dengan pandangan gembira dan takjub. Beliau menepuk-nepuk pundak anak itu sebagai tanda kasih dan simpati. Namun beliau tidak menginzinkan permohonannya karena anak itu masih muda.
Share