Syahdan, Abu Muslim al-Khulani mempunyai seorang budak perempuan. Sebagai orang saleh, yang tahu dan taat terhadap hukum agama, ia tidak memperbolehkan budaknya berpakaian terbuka. Mungkin karena menganggap terlalu cerewet, budak itu sangat membencinya. Maka setiap kali menyediakan makan bagi tuannya, ia selalu membubuhkan racun.
Suatu hari, si budak tertangkap basah. "Hei, apa yang kamu lakukan?" tegur Abu Muslim.
Budaknya menjawab, "Sedang meracuni makananmu agar engkau cepat mati dan telingaku tidak akan lagi mendengar teguran-teguranmu."
Abu Muslim mengelus dadanya dan bertanya, "Sudah berapa lama kamu melakuka hal itu?"
Sang budak tertunduk dan menjawab, "Sudah dua puluh tahun aku meracunimu tetapi entah kenapa sepertinya tidak bereaksi apa pun pada dirimu."
Abu Muslim mengangguk-anggukkan kepalanya sambil berkata, "Ehem, racun tidak akan membahayakanku karena aku selalu membaca basmalah sebelum makan." Abu Muslim termasuk orang saleh. Oleh karena itu bacaan basmalah dapat melindunginya dari marabahaya.
Khalid bin Walid, sahabat dan panglima perang Rasulullah saw juga punya pengalaman yang hampir sama ketika tak sengaja ia meminum racun yang mematikan. Rahasianya, sebelum makan beliau selalu membaca doa berikut ini:
Dengan nama Allah, nama yang terbaik di langit maupun di bumi. Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun akan mendatangkan marabahaya di bumi maupun di langit.
Suatu hari, Rasulullah saw makan bersama para sahabat. Kemudian datang seseorang ikut makan bersama. Tetapi anehnya makanan menjadi sangat sedikit. Para sahabat yang merasa tidak pernah menglamai hal seperti itu, mempertanyakannya kepada Nabi. "Sesungguhnya lelaki yang datang terakhir itu tidak membaca basmalah. Setan lalu ikut makan bersama kita." sabda Rasulullah saw.
Mengucapkan basmalah adalah sunah 'ain bagi yang makan sendirian dan merupakan sunah kifayah bagi beberapa orang yang makan bersama. Bagi orang yang datang belakangan, setelah yang lain membaca basmalah, mereka hendaknya membaca basmalah juga. Disunahkan juga suapan pertama diletakkan di mulut sebelah kanan sehingga makanan mulai dikunyah oleh mulut bagian kanan.
Tuntunan-tuntunan Rasulullah saw itu sesungguhnya mengingatkan kita agar kenikmatan menyantap makanan tidak membuat kita lalai berzikir kepada Allah swt.
Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar