Kedua surat terakhir dari kitab suci al-Qur'an ini disebut dengan Al-Muawwidzatain atau mencari perlindungan. Kedua surat ini memiliki kekuatan yang tiada tandingannya dari ilmu-ilmu yang ada di kitab terdahulu (kekuatan keduanya ada di ayat terakhir). Kedua surah ini bermakna kembar yaitu manusia mencari pertolongan dan perlindungan kepada Allah swt dari godaan syaitan yang terkutuk.
Share
Jumat, 19 April 2013
Kamis, 18 April 2013
Ayat Kursi, Perintang Perjuangan Syaitan dan Iblis
"Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Share
Senin, 15 April 2013
Ibnu Bajjah, Cendekiawan Muslim Tiada Banding dari Andalusia
Sepanjang pemerintahan Islam di daerah Sepanyol yang dikenal juga dengan Andalusia, telah lahir cendekiawan dan sarjana dalam perbagai bidang ilmu, seperti sains, matematika, astronomi, kedokteran, falsafah, sastera, dan sebagainya.
Salah seorang diantara mereka adalah Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin as-Shayigh atau lebih terkenal sebagai Ibnu Bajjah. Beliau dilahirkan di Saragossa pada tahun 1082 Masehi. Ibnu Bajjah merupakan seorang sasterawan dan ahli bahasa yang unggul. Dalam hal ini, beliau pernah menjadi penyair bagi golongan al-Murabbitin yang dipimpin oleh Abu Bakar Ibrahim Ibnu Tafalwit.
Share
Minggu, 14 April 2013
Lomba Mimpi di Bulan Puasa
Pada siang di bulan puasa, Abu Nawas didatangi oleh dua orang temannya yang tidak berpuasa. Mereka bersekongkol untuk mengganggu Abu Nawas. Tibalah mereka di depan pintu rumah Abu Nawas. Setelah mengucapkan salam, tanpa basa basi lagi mereka mengajak Abu Nawas ngabuburit.
Sampailah mereka di warung nasi, dan teman-temannya membeli nasi untuk dibungkus. Abu Nawas mengira kalau teman-temannya sangat menghormati orang yang berpuasa meski mereka tidak puasa karena temannya tidak makan di warung tersebut, namun dibawa pulang.
Setelah itu, mereka pergi meninggalkan warung tersebut dan sampailah di rumah salah satu temannya. Begitu waktu berbuka puasa sampai, Abu Nawas berkata, "Wah, sudah waktunya berbuka."
Share
Sabtu, 13 April 2013
Kisah Abu Yazid Al-Busthomi Dengan Seekor Anjing Hitam
Syahdan, pada zaman dahulu, ada seorang kiyai besar yang sangat dihormati. Orang-orang di sekitar memanggilnya Kiyai Yazid atau lengkapnya Kiyai Yazid al-Busthomi. Murid-muridnya banyak. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia, ada yang berasal dari Irak, Iran, Arab, Gujarat, negeri Pasai, dan sebagainya. Mereka setia dan patuh atas semua nasehat dan bimbingan sang murshid.
Karena kealimannya, banyak pula masyarakat yang menginginkan nasihat dari beliau. Mereka pun datang dari berbagai penjuru dunia, baik laki-laki maupun perempuan. Ada yang menanyakan tentang perjalanan spiritual yang sedang dihayatinya, ada pula yang bertanya cara menghilangkan penyakit-penyakit hati, bahkan tak jarang yang menginginkan usaha mereka lancar serta keperluan-keperluan yang sifatnya pragmatis, serta mengajak berdiskusi membahas soal-soal yang pelik. Semuanya dilayani dan diterima dengan baik oleh sang Kiyai.
Share
Karena kealimannya, banyak pula masyarakat yang menginginkan nasihat dari beliau. Mereka pun datang dari berbagai penjuru dunia, baik laki-laki maupun perempuan. Ada yang menanyakan tentang perjalanan spiritual yang sedang dihayatinya, ada pula yang bertanya cara menghilangkan penyakit-penyakit hati, bahkan tak jarang yang menginginkan usaha mereka lancar serta keperluan-keperluan yang sifatnya pragmatis, serta mengajak berdiskusi membahas soal-soal yang pelik. Semuanya dilayani dan diterima dengan baik oleh sang Kiyai.
Baginda Raja Hampir Terbunuh
Pada suatu hari, Abu Nawas berjalan-jalan hingga ke kampung Badui di daerah gurun yang jauh dari kota tempat tinggalnya. Sesampainya di tempat tersebut, ditemuinya ada beberapa orang yang sedang memasak bubur, suasananya ramai sekali. Tanpa disadarinya, ia ditangkap oleh orang-orang itu dan dibawa ke rumah mereka untuk disembelih.
"Kenapa aku ditangkap?" tanya Abu Nawas.
"Wahai orang asing, setiap orang yang lewat di sini pasti akan kami tangkap, kami sembelih seperti kambing dan dimasukkan ke belanga bersama adonon tepung itu. Inilah pekerjaan kami dan itulah makanan kami sehari-hari," jawab salah seorang dari mereka sambil menunjuk ke belanga yang airnya sedang mendidih.
Share
Kisah Paderi Nasrani dan Malaikat Penjaga Laut
Di dalam kitab Irsyadul Ibad dijelaskan bahwa ada seorang Paderi Nasrani yang bertobat dari agamanya dan memilih masuk Islam. Keislamannya diawali ketika ia diilhami tentang kebenaran ajaran Islam sehingga membuatnya bimbang dan ingin berpindah menganut agama Islam.
Karena begitu kuatnya dorongan untuk memeluk Islam, akhirnya nasrani ini berangkat ke Makkah dan melakukan Thawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali. Setelah Thawaf berakhir, ia merasakan guncangan batin yang hebat. Ia seolah merasakan kenikmatan beribadah daripada sebelumnya. Karena kondisi puncak keimanan itulah akhirnya ia memutuskan melakukan pengembaraan mencari tempat yang sunyi.
Share
Rabu, 10 April 2013
Berkarang Mencari Ugau di Pulau Serang
Dalam mengisi libur hari Minggu, isteri telah berencana untuk pergi ke luar kota, tepatnya ke sebuah pulau. Untuk menyenangkan hati isteri, terpaksalah setuju akan rencananya itu padahal lagi hujan gerimis. Sekitar jam 9 pagi, kami bertiga (saya, isteri, dan anak) berangkat dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sekitar 30 menit sampailah kami di pelabuhan Desa Kote, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.
Ternyata di pelabuhan, teman-teman dan anak-anak sekolah yang akan ikut telah ramai menunggu. Pulau Serang yang menjadi tujuan kami terletak tidak jauh dari pelabuhan. Untuk ke sana kami menaiki pompong (bot kecil dari kayu bermesin diesel). Pompong penuh sesak, maklum rombongan mencapai 30 orang. Untung laut tidak bergelombang jadi perjalanan berjalan lancar.
Menaiki Pompong Menuju Pulau Serang
Share
Minggu, 07 April 2013
Lakse Kuah, Makanan Khas Lingga
Sebagai penghasil sagu, tidak heran jika di daerah Lingga banyak terdapat makanan yang berbahan utama sagu. Bahkan zaman dahulu dimana beras sulit bahkan tidak dijumpai, maka sagu inilah yang menjadi makanan pokok pengganti nasi.
Salah satu makanan yang sekarang masih dijumpai adalah lakse kuah. Makanan ini selain menjadi makanan selingan, dapat juga menjadi makanan utama pada acara-acara tertentu seperti acara nikah kawin, acara kenduri, dan sebagainya.
Pada dasarnya lakse kuah ini terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah mi yang terbuat dari sagu. Kedua adalah kuah yang berbahan dasar santan kelapa dan ikan atau udang yang ditumbuk halus, serta beberapa rempah masakan seperti lada kering, ketumbar, jintan putih, adas manis, bawang merah, bawang putih, jahe, dan kunyit. Untuk variasi dapat ditambah irisan mentimun, kecambah, daun kesom yang dihiris halus sebagai penambah aroma, atau sayuran lain sesuai selera. Dan tidak lupa, sambal belacan yang terbuat dari lada kering. Sungguh sedap!
Lakse Kuah
Share
Kamis, 04 April 2013
Do'a Mohon Keturunan Agar Tetap Melaksanakan Shalat
(رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ(40
( رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ (41
(Rabbij'alnii muqiimash shalaati wa min dzurriyyatii rabbanaa wa taqabbal du'aai. Rabbanagh firlii wa liwaa lidayyaa wa lilmu-miniina yauma yaquumul hisab)
Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah do'aku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab."
Menurut mufassir, do'a yang terdapat pada surat Ibrahim ayat 40-41 ini merupakan do'a yang dibaca Nabi Ibrahim as yang memohon agar anak dan keturunannya dijadikan anak yang shaleh dan tetap melaksanakan shalat.
Share
Rabu, 03 April 2013
Asal Usul Praktek Shalat
Imam Bukhari (810-870 M) dalam Shahih menceritakan bagaimana shalat diperintahkan pada awal mulanya. Sebagai ibadah wajib, shalat diperintahkan pertama kali pada malam peristiwa Isra' (Q.S. Al-Isra'17:1; "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."). Ketika itu Nabi Muhammad saw dibawa oleh Malaikat Jibril ke surga teratas. Disana Nabi Muhammad saw bertemu dengan Nabi Musa, Isa, Ibrahim, Adam, dan tokoh-tokoh terkenal lainnya yang dianggap Nabi oleh kaum Muslim.
Share
Arti Posisi Tidur
Tahukah Anda bahwa posisi tidur kita mengandung makna? Penulis kitab Tahafutul Falasifah, Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Imamul Jalil Abu Hamid At-Thusi Al-Ghazali yang mendapat gelar Hujjatul Islam menjelaskan posisi tidur yang secara garis besar membagi empat macam.
Pertama, tidur diatas kuduk, yaitu tidurnya para Nabi dimana mereka bertafakkur (berfikir) tentang kejadian langit dan bumi.
Kedua, tidur diatas lambung kanan, yakni tidurnya para ulama dan ahli ibadah.
Ketiga, tidur diatas lambung kiri adalah tidurnya para raja untuk menghancurkan makanan yang telah mereka masukkan ke dalam rongga mulut.
Keempat, tidur menelungkup ialah tidurnya syaitan.
Share
Selasa, 02 April 2013
Alasan Do'a Tidak Dikabulkan
Tahukah Anda, mengapa do'a yang sering kita panjatkan setiap selesai shalat kehadiran Allah swt tidak dikabulkan? Padahal Allah swt telah berjanji dalam kitab suci al-Qur'an, "Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoa'lah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.'" (Q.S. Al-Mu'min 40: 60).
Abu Ishak Ibrahim bin Adham, ulama besar kelahiran Balkha yang hidup pada abad ke-8 Masehi berpendapat karena hati kita mati. Adapaun yang menyebabkan hati kita menjadi mati adalah delapan hal:
1. Kita mengetahui hak Allah tetapi tidak kita lakukan.
2. Kita membaca al-Qur'an namun kita tidak mengamalkan ajaran-ajarannya.
3. Kita mengaku cinta Rasulullah saw sayangnya kita tidak mengamalkan sunnahnya.
4. Kita mengatakan takut mati tetapi kita tidak bersiap-siap menyambutnya.
5. Kita tahu syaitan adalah musuh nyata manusia namun sebaliknya kita malah bersekongkol dengannya untuk berbuat maksiat.
6. Kita menyatakan takut neraka tetapi kita menganiaya diri sendiri dalam neraka.
7. Kita mengatakan cinta syurga namun kita tidak beramal untuk mendapatkannya.
8. Apabila kita bangun dari tempat tidur, kita melemparkan aib sendiri ke belakang punggung dan kita membentangkan aib orang lain dihadapan kita. Kemudian kita membuat kemurkaan Allah. Bagaimana mungkin Allah akan mengabulkan do'a kita?
Semoga menjadi bahan renungan!
Share
Senin, 01 April 2013
Mushaf Al-Qur'an Versi Utsmani
Inilah satu dari pada mushaf al-Qur'an Utsmani, ditulis pada zaman khalifah Utsman bin Affan yang dikembalikan oleh kerajaan Soviet-Rusia pada kerajaan Uzbekistan pada tahun 1989. Ayat-ayat al-Qur'an ini ditulis dalam khatkhufi tanpa baris dan disahkan sebagai mushaf Utsmani yang asli. Mushaf dari kulit kijang ini berukuran 53 x 68 cm dan setebal 360 halaman. Ia disalin para sahabat Nabi yang ditugaskan khusus oleh khalifah Utsman bin Affan. Mereka berjumlah 12 orang dari kaum Quraisy dan Anshar, diantaranya Ubay bin Ka'ab dan Zaid bin Tsabit.
Share
Shalatnya Ya'cub Alqari
Dalam kitab 'Tanbihul Ghafilin, Abul-Laits Assamarqandi menceritakan, bahwa pada suatu ketika Ya'cub Alqari sedang melaksanakan shalat. Tiba-tiba datanglah seorang pencuri dan langsung mengambil sorban yang sedang dipakai olehnya. Kejadian pencurian itu ternyata tidak disadari oleh Ya'cub karena shalatnya sangat khusyuk.
Saat pencuri itu menemui kawan-kawannya dan menunjukkan sorban itu dan mengatakan bahwa itu milik Ya'cub Alqari, beberapa kawannya berkomentar.
"Sebaiknya kamu pulangkan sorban ini kepada pemiliknya karena kami khawatir kamu akan ditimpa bencana. Sebab, doa Ya'cub Alqari itu mudah dikabulkan oleh Allah swt," nasehat kawan-kawannya kepada si pencuri.
Share
Langganan:
Postingan (Atom)