Rabu, 10 April 2013

Berkarang Mencari Ugau di Pulau Serang

Dalam mengisi libur hari Minggu, isteri telah berencana untuk pergi ke luar kota, tepatnya ke sebuah pulau. Untuk menyenangkan hati isteri, terpaksalah setuju akan rencananya itu padahal lagi hujan gerimis. Sekitar jam 9 pagi, kami bertiga  (saya, isteri, dan anak) berangkat dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sekitar 30 menit sampailah kami di pelabuhan Desa Kote, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.

Ternyata di pelabuhan, teman-teman dan anak-anak sekolah yang akan ikut telah ramai menunggu. Pulau Serang yang menjadi tujuan kami terletak tidak jauh dari pelabuhan. Untuk ke sana kami menaiki pompong (bot kecil dari kayu bermesin diesel). Pompong penuh sesak, maklum rombongan mencapai 30 orang. Untung laut tidak bergelombang jadi perjalanan berjalan lancar.


Menaiki Pompong Menuju Pulau Serang


Sekitar 15 menit sampailah kami ke pulau Serang. Pulaunya kecil dan pantainya berbatu. Air laut masih besar, oleh itu pantainya belum nampak seluruhnya. Untuk berkarang (mencari hewan laut yang ada dicelah bebatuan pantai) belum memungkinkan. Kami berjalan di pantai mengelilingi pulau. Setelah air laut agak surut, kawan serombongan yang berasal dari Desa Kote menganjurkan untuk mencari ugau. Belum pernah lihat, jadi penasaran bagaimana bentuknya.

Ternyata ugau adalah sejenis kerang-kerangan yang hidup di pantai pasir berbatu. Untuk mendapatkannya kita harus menggali pasir yang berbatu itu dengan sebatang kayu. Untung hidupnya tidak terlalu dalam, hanya kedalaman sekitar 5 cm, jadi agak mudah mendapatkannya. Tidak memakan waktu lama, sudah dapat satu kantong.


Menggali Pasir dan Batu Mencari Ugau

Saking asiknya menggali pasir mencari ugau, tidak terasa hari sudah jam 1 siang. Perut sudah terasa lapar. Kami serombongan beristirahat dan masing-masing membuka bekal makanan yang dibawa. Sungguh nikmat rasanya makan beramai-ramai di tepi pantai sambil memandang pemandangan yang ada disekeliling. Tak terasa dua piring nasi sudah masuk ke dalam perut. Sekitar jam 2 siang, kamipun pulang dengan ugau sebagai oleh-olehnya.


Ugau
Share

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar