Senin, 17 Desember 2012

Tidur Ala Rasul

Diantara keutamaan Islam adalah bersifat universal. Islam memberikan tuntunan pada pemeluknya di beragam bidang. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan berkenaan dengan tata cara tidur seperti dicontohkan Rasulullah saw.

Pertama. Muhasabah sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuha-sabah (berintrospeksi diri) sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan pebuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Allah swt dan jika sebaliknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertaubat kepada-Nya.


Kedua. Tidur lebih dini, berdasarkan hadis yang bersumber dari 'Aisyah bahwa Rasulullah tidur pada awal malam dan bangun pada menghujung malam, lalu beliau melakukan shalat (Muttafaq 'alaih).

Ketiga. Disunatkan berwudhu sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah kanan. Al-Bara bin Azib menuturkan, Rasulullah saw bersabda, "Apabila kamu akan tidur, maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat."

Keempat. Disunatkan juga mengibaskan sprai tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadis Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, "Apabila seorang kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada diatasnya.....Di dalam satu riwayat dikatakan tiga kali." (Muttafaq 'alaih).

Kelima. Makruh tidur tengkurap. Abu Dzar menuturkan, Nabi saw pernah lewat melintasi aku, di kala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil berkata, "Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti itu (tengkurap) adalah cara berbaring penghuni neraka." (HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh al-Albani).

Keenam. Makruh tidur di atas tempat terbuka, karena di dalam hadis yang bersumber dari 'Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi saw telah bersabda, "Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan dari-Nya." (HR. al-Bukhari).

Ketujuh. Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda, "Padamkanlah lampu di malam hari apa bila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman." (Muttafaq 'alaih).

Kedelapan. Membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, al-Ikhlas, dan al-Mu'awwidzatain (al-Falaq dan an-Nas), karena banyak hadis-hadis shahih yang menganjurkan hal tersebut.

Kesembilan. Membaca doa-doa dan zikir yang keterangannya shahih dari Rasulullah saw, seperti: Ya Allah, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali segenap hamba-hamba-Mu. Dibaca tiga kali. (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh al-Albani).

Jika bangun tidur membaca, "Alhamdulillahilladzi ahyaana ba'dama amaatana wailaihin nusyur (segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya, dan kepada-Nya lah kami dikembalikan," (HR. al-Bukhari).
Share

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar