Apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz (paham akan yang benar dan yang salah) pada seorang anak, maka selayaknya dia mendapatkan perhatian serius dan pengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap menerima segala sesuatu yang mewarnainya.
Jika anak-anak dalam masa-masa seperti ini dibiasakan dengan hal-hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala. Sebaliknya, jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan keburukan itu. Maka orang tua dan pendidiknya juga ikut memikul dosa karenya.
Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan dan penanaman adab yang baik sebagai bagian dari haknya.
Diantara adab-adab dan kiat dalam mendidik anak adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua). Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang makan.
2. Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa ketika makan. Hendaknya mengunyah dengan baik dan jangan memasukkan makan ke dalam mulut sebelum habis yang ada di mulutnya. Suruh ia agar berhati-hati dan jangan sampai mengotori pakaian.
3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makanan (harus dengan lauk ikan, daging, dan lain-lain), supaya tidak menimbulkan kesan bahwa makan harus dengan lauk itu. Juga diajari agar tidak terlalu banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya mementingkan perut saja.
4. Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal makan, dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu cinta dengan yang enak-enak, yang pada akhirnya akan sulit bagi dia untuk melepaskannya.
5. Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu hanya untuk kaum wanita.
6. Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, maka hendaknya mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannnya hingga melebihi mata kaki). Jangan mereka terbiasa dengan hal-hal seperti itu.
7. Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang jelek akan berpengaruh bagi anak. Pendidikan adab yang baik sedini mungkin diberikan kepada anak.
8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al-Quran dan buku-buku, terutama di perpustakaan. Membaca al-Quran dengan tafsirnya, hadis-hadis Nabi dan juga pelajaran fikih, dan lain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghapal nasehat yang baik, sejarah orang-orang shaleh dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa mencintai dan meneladani mereka. Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy'ariyah, Mu'tazilah, Rafidhah, dan juga kelompok-kelompok bid'ah lainnya agar tidak terjerumus kedalamnya. Demikian juga aliran sesat yang banyak berkembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal, dan hanya sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan jiwa.
10. Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan menghafal syair-syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.
11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagiankannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan hendaknya jangan disebarkan di hadapan orang lain, sambil dinasehati bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.
12. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan kepadanya jika terus melakukan itu maka orang-orang akan membencinya dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah dimarahi, sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.
13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam berkomunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan perasaan hormat dan segan tehadap ayah dan memperingatkan anak-anak bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan dari ayah.
14. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, dimalam hari jika sudah ingin tidur. maka biarkanlah ia tidur (jangan paksakan dengan aktivitas tertentu) sebab dapat menimbulkan kebosanan dan melemahnya kondisi badan.
15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena terlalu lama tidur dan kurang gerak.
Bersambung ke Kiat Kiat Dalam Mendidik Anak Secara Islami Bagian II
8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al-Quran dan buku-buku, terutama di perpustakaan. Membaca al-Quran dengan tafsirnya, hadis-hadis Nabi dan juga pelajaran fikih, dan lain-lain. Dia juga harus dibiasakan menghapal nasehat yang baik, sejarah orang-orang shaleh dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa mencintai dan meneladani mereka. Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy'ariyah, Mu'tazilah, Rafidhah, dan juga kelompok-kelompok bid'ah lainnya agar tidak terjerumus kedalamnya. Demikian juga aliran sesat yang banyak berkembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal, dan hanya sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan jiwa.
10. Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan menghafal syair-syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.
11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagiankannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan hendaknya jangan disebarkan di hadapan orang lain, sambil dinasehati bahwa apa yang dilakukannya tidak baik.
12. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan kepadanya jika terus melakukan itu maka orang-orang akan membencinya dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah dimarahi, sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh lagi dengan kemarahan.
13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam berkomunikasi dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan perasaan hormat dan segan tehadap ayah dan memperingatkan anak-anak bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan dari ayah.
14. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, dimalam hari jika sudah ingin tidur. maka biarkanlah ia tidur (jangan paksakan dengan aktivitas tertentu) sebab dapat menimbulkan kebosanan dan melemahnya kondisi badan.
15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena terlalu lama tidur dan kurang gerak.
Bersambung ke Kiat Kiat Dalam Mendidik Anak Secara Islami Bagian II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar