Senin, 04 Maret 2013

Pengawetan Ikan Tamban Menjadi Ikan Labak yang Mempunyai Nilai Jual Tinggi

Ikan tamban adalah salah satu jenis ikan yang banyak terdapat di perairan Kabupaten Lingga. Salah satu ikan ekonomis penting ini telah ditangkap dan diusahakan oleh nelayan tradisional yang berada di pesisir pantai dan pulau-pulau kecil semenjak dahulu. Ikan ini dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun diolah terlebih dahulu. Pengolahan ikan tamban menjadi tamban salai (proses pengasapan) telah dikenal di beberapa tempat di  Kecamatan Singkep dan Kecamatan  Lingga.  

Pengeringan ikan tamban adalah salah satu cara pengawetan yang banyak dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Lingga Utara dan Kecamatan Senayang. Ikan tamban kering (disebut juga ikan labak) mempunyai nilai jual yang cukup tinggi, yaitu berkisar antara Rp. 25.000 sampai mencapai Rp. 50.000, bergantung pada tempat dan musim.

Proses pembuatan tidak begitu rumit. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat nelayan di pulau Penaah, Kecamatan Senayang; ikan tamban hasil tangkapan di rebus (dicelor) dalam air garam yang mendidih kemudian disusun pada wadah (ancak), kemudian dijemur hingga kering. Proses pengeringan tergantung pada cuaca,  biasanya mencapai dua hari kalau cuaca cukup panas.

Perebusan ikan tamban dalam air garam mendidih hingga matang

Ikan tamban yang sudah direbus disusun di ancak

Ikan tamban rebus dijemur sampai kering

Ikan labak (ikan tamban rebus yang sudah kering) dapat diolah menjadi masakan yang lezat
Share

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar