Selasa, 14 Agustus 2012

Melon (Cucumis Melo L.), Buah Pereda Sakit Panas

Asal-usul buah melon sebenarnya tidak diketahui dengan pasti. Tapi banyak sumber yang menyebutkan bahwa buah melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Tanaman ini tersebar luas ke Timur Tengah, Eropa, Amerika, dan akhirnya tersebar ke seluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia.

Sebelum tahun 1980, melon hadir di Indonesia sebagai buah impor. Kemudian banyak perusahaan agribisnis yang mencoba menanam melon untuk dibudidayakan di daerah Cisarua (Bogor) dan Kalianda (Lampung) dengan varietas melon dari Amerika, Taiwan, Jepang, Cina, Perancis, Denmark, Belanda, dan Jerman. Kemudian berkembang di daerah Ngawi, Madiun, Ponorogo sampai wilayah Surakarta. Daerah-daerah tersebut merupakan pemasok buah melon terbesar.

Melon digemari karena selain rasanya nikmat, juga aroma mengagumkan yang keluar darinya. Menurut penelitian, unsur-unsur yang terkandung dalam buah melon adalah air, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, yodium serta vitamin A dan C.

Suatu ketika Abu Dawud pernah mengatakan, "Di antara buah-buahan yang disukai Rasulullah saw adalah anggur dan melon."

Kenapa Nabi saw begitu menyukai buah ini? Karena melon bisa meredakan rasa panas. Jadi bukan sekedar kesegaran yang dapat direguk. Nabi saw biasa makan melon bersama dengan kurma segar, sebagaimana sabda beliau, "Yang satu mengusir panas, yang lain mengusir dingin." (HR. at-Tirmidzi).

Juga ada hadis yang terkenal yang dinisbatkan kepada Ibnu Abbas, yang menyatakan bahwa melon adalah makanan dan minuman, serta bau-bauan. Ia mencuci kandung kemih, membersihkan perut, meningkatkan cairan tulang punggung, membantu hubungan seksual, menjernihkan penglihatan, dan menghentikan pilek. Akan tetapi sifat-sifat ini mungkin hanya ada pada melon kuning.

Dalam ilmu medis, sebenarnya bukan rasa manis semata yang dapat diperoleh dari melon, tapi banyak kegunaan dan vitamin yang dikandung buah ini. Jenis melon yang bewarna hijau bersifat dingin dan basah, sedangkan yang bewarna kuning cenderung panas.

Jika digunakan sebagai minyak tetes mata, melon dapat membuat mata bercahaya dan semakin mempertajam penglihatan. Ia juga merupakan diuretic dan dapat tercerna dengan cepat. Disampijng itu, melon dapat membantu menghilangkan noda-noda hitam di wajah. Caranya dengan menggosok-gosokkan bagian muka. Maka wajar kemudian banyak produksi kosmetik yang menggunakan melon sebagai bahan dasar kecantikan.

Buah ini juga membantu mengusir batu dalam ginjal dan kantung kemih. Ia juga berfungsi sebagai obat pencahar bagi setiap cairan yang kebetulan ada dalam perut. Khasiatnya yang lain adalah meredakan rasa panas dalam perut dan kandungan mineralnya bisa menghilangkan keasaman dalam tubuh dan menyembuhkan sembelit. Jika daging yang liat dimasak dengan kulit melon kuning, ia akan menjadi lunak.

Melon yang memenuhi standar kesehatan dan layak dimakan haruslah yang segar, bila sudah membusuk justru akan menyebabkan sakit. Jika dimakan setelah membusuk, ia harus dikeluarkan dari tubuh, sebab dalam keadaan seperti itu ia sudah buruk dan beracun. Jika timbul sakit panas, maka obatnya adalah oxymel (sirup yang terbuat dari campuran madu dan cuka), jika dingin obatnya adalah jahe.

Dengan demikian, memakan buah melon berarti kita turut menjaga kesehatan diri sebagaimana apa yang dicontohkan Nabi saw.

Sumber: Herry Munhanif, Majalah Hidayah, Tahun 3 Edisi 36
Share

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar