Senin, 13 Agustus 2012

Badan Melepuh Setelah Meremehkan Nasehat Yang Baik

Zaman memang berubah, bukan hanya di kota-kota besar saja kita jumpai kemaksiatan, bahkan di desa-desa pun sudah merajalela dan seolah-olah menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi para pelakunya. Contohnya, sebut saja namanya dengan Kardi yang sudah terjerumus dalam kemaksiatan dan kesenangan dunia fana. Kerjanya setiap hari hanya mabuk-mabukan, berjudi, dan mengundi nasib. Kardi memang sudah benar-benar lalai dengan segala kewajibannya sebagai manuia. Jangankan membaca Al-Quran, shalat pun sudah mulai ia tinggalkan. Dia memang lebih mementingkan hawa nafsunya dan bujuk rayu setan yang menyesatkan.


Pak Ustad Amir sebagai tokoh agama di desa kami, merasa kasihan melihat segala tingkah laku Kardi yang setiap hari semakin jauh dan menyimpang dari ajaran dan akidah Islam. Hingga pada suatu hari Pak Ustad Amir mendatangi Kardi di rumahnya dengan maksud akan menasehatinya supaya mau kembali lagi ke jalan yang benar. Namun bukan sambutan hangat yang didapat, tetapi yang didapatkan justru sebaliknya, beliau tidak dihargai dan dihormati sedikit pun juga, bahkan Pak Ustad Amir sempat disusir dari rumahnya. Bukan itu saja yang dilakukan Kardi terhadap Pak Ustad Amir, sandal yang dipakai Pak Uastad Amir saat bertamu ke rumahnya pun  ditendang hingga masuk ke dalam api di tempat pembakaran sampah di samping rumahnya. Kardi memang sudah benar-benar dikuasi oleh hawa nafsunya. Namun sebagai seorang ulama, Pak Ustad Amir menghadapi itu semua dengan penuh kesabaran dan keikhlaan.

Hingga pada suatu hari, Tuhan pun  membalas segala perbuatan dan tingkah laku Kardi selama ini. Rumah dan seluruh harta bendanya hangus terbakar api dan dia sendiri terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit. Sekujur tubuhnya melepuh akibat luka bakar yang dialaminya cukup serius. Mungkin ini semua adalah suatu balasan atas segala perbuatannya supaya kita dapat berpikir dan merenungkan bahwa ini hanyalah sebagian kecil dari azab yang diberikan kepada seorang hamba di dunia ini supaya ita segera memperbaiki kelakukan kita yang mungkin sudah menyimpang dari ajaran Islam.

Dicerikan oleh Faizal Amri, Lampung, dalam Majalah Hidayah Tahun 3 Edisi  26
Share

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar