Rabu, 26 Desember 2012

Ibrahim Bin An-Nakha'i, Referensi Kajian Hadis Tabi'in

Tabi'in bernama lengkap Abu 'Ammar Ibrahim bin Yazid bin al-Aswad bin Amr bin Rabiah bin Haritsah bin Sa'ad bin Malik bin an-Nakha'i ini adalah tabi'in yang piawai dalam kajian hadis. Beliau digambarkan sebagai ulama sepandai gurunya, Ibnu Mas'ud. Kontribusinya dalam periwayatan hadis cukup banyak, melebihi ulama tabi'in lainnya semisal 'Alqamah, al-Aswad, Masruq, dan yang lainnya. Kecerdasannya begitu mumpuni, dan budi pekertinya sangat santun.

Ulama Kufah ini bertemu dengan sejumlah sahabat Rasulullah semisal Abu Sa'id al-Khudri dan Ummul Mukminin Aisyah ra. Bahkan dalam sebuah riwayat, Ibrahim menjadi referensi kajian hadis di kalangan tabi'in.

Ismail bin Abi Khalid berkata, "Suatu ketika asy-Sya'bi, Ibrahim an-Nakha'i, dan Abu adh-Dhuha berkumpul di sebuah masjid untuk mengkaji hadis. Jika mereka mendapatkan hal-hal yang tidak diketahui, maka mereka mengarahkan pandangan ke Ibrhim an-Nakha'i."
Share

Selasa, 25 Desember 2012

Muththarif Bin Abdullah Bin Asy-Syikhkhir, Ahli Hikmah dan Doa

Seorang 'abid (ahli ibadah) dan ahli syukur, Muththarif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir. Kepada dirinya ia menghina, kepada Allah ia mengagungkan. Abu Nu'aim dalam kitabnya, al-Huliyah, menyebutkan bahwa tokoh tabiin ini dilahirkan di masa Nabi saw, tapi tak sempat bersua dengannya. Namun Muththarif merasa beruntung terlahir di zaman yang baik. Maka ia pun giat menimba ilmu, memburu hikmah, hingga berhasil menjadi imam bagi kaum Muslimin, menjadi seorang yang alim tentang agamanya, seorang ahli ibadah dari Bashrah yang berhias zuhud.

Seorang ulama yang bernama al-'Ajali menyematkan sifat padanya sebagai seorang tsiqah dari kalangan tabiin. Sedang Ibnu Hibban dalam kitabnya, at-Tsiqat, menyebutnya sebagai seorang laki-laki yang shalih.
Share

Senin, 24 Desember 2012

Barakah Binti Tsa'labah, Seorang Pengasuh yang Baik

Sejarah lebih mengenalnya dengan Ummu Aiman. Ia adalah pengasuh Rasulullah saw pengganti ibu yang sangat penyayang. Siapa lagi yang didambakan seorang anak yatim piatu seperti Rasulullah saw, selain seorang pengasuh yang mencurahkan kasih sayang kepadanya. Wanita itu bisa tampil sebagai ibu yang membelainya setiap saat, menemaninya di kala sendirian atau bepergian. Dialah tempat tercurahnya segala keinginan dan pelepas segala dahaga kasih sayang.

Ketika itu penduduk Makkah sedang berkemas menghadapi datangnya pasukan gajah. Mereka menggalang kesatuan, persatuan, hidup saling membahu. Ditengah kesibukan mereka, Aminah binti Wahab, ibunda Rasulullah saw mengisolasi diri (uzlah), ingin mendapatkan ketenangan hati. Ia ingin membahagiakan anak yang berada dalam kandungannya. Sayang, sang suami terlalu cepat pergi menghadap Yang Maha Kuasa, hingga si janin dalam kandungan terhalang dari kebahagian yang diharapkan Aminah. Ayah si janin, adalah Abdullah bin Abdul Muthalib, yang kelak menjadi ayang seorang bayi bernama Muhammad bin Abdullah.
Share

Sabtu, 22 Desember 2012

Fathimah Binti Asad, Pendukung Setia Rasulullah

Setelah Abu Thalib wafat, dua atau tiga bulan kemudian, Ummul Mukminin, Khadijah binti Khuwalid, berpulang ke rahmatullah. Dia wafat pada bulan Ramadhan tahun ke sepuluh dari kenabian. Saat itu, ia berumur enam puluh lima tahun, sedangkan Rasulullah saw sangat sedih atas kepergiannya. Khadijah orang yang paling banyak membantu perjuangan Rasulullah saw, baik sebelum diangkat menjadi Nabi maupun setelahnya.

Khadijah telah tiada, tetapi "Khadijah" lain yang berjuang demi Islam tidak mati dan tidak akan terputus. Terbukti, setelah wafatnya Khadijah,  ada  seorang wanita yang setia menjaga dan merawat Nabi saw. Dia adalah seorang wanita yang mempunyai ide cemerlang, kelembutan, kepandaian, kehormatan, dan kedudukan yang melebihi wanita lain. Dialah Fhatimah binti Asad.
Share

Nusaibah Binti Ka'abal Anshariyah, Perempuan Pelindung Rasulullah

Wanita ini dikenal dengan panggilan Ummu Umarah. Ia adalah figur wanita berani yang bergabung dengan 70 lelaki Anshar yang berbaiat kepada Rasulullah saw. Dalam baiat Aqabah yang kedua itu, ia bersama Zaid bin Ahsim, suaminya dan dua orang puteranya Hubaib dibunuh oleh Musailamah dan Abdullah perawi hadis palsu.

Ubnu Sa'ad dalam Thabaqat berkata bahwa Ummu Umarah menghadiri perjanjian Aqabah dan berbaiat kepada Rasulullah saw. Perkara ini dijelaskan oleh Rasulullah sendiri ketika dia baiat. Beliau bersabda, "Janganlah mengalirkana darah dengan sia-sia." Ummu Umarah ikut dalam perang Uhud, Perjanjian Hudaibiyah, Umrah Qadha, Perang Hunayn, dan Perang Yamamah.
Share

Jumat, 21 Desember 2012

Ada Hak Bagi Orang Lain

Saya adalah seorang sopir angkutan umum. Akibat semakin banyak saingan, penumpang pun menjadi sepi. Kadang-kadang, untuk mendapat uang setoran pun harus tombok alias tekor. Hal ini sempat membuat saya su'udzun (berburuk sangka) kepada Allah, mengapa rezeki saya sangat seret. Astaghfirullah al'adzim. 

Di suatu hari, saya melihat seorang nenek tua, kira-kira berumur 80-an tahun, dalam keadaan yang sangat lemah, berjalan pun sambil terhuyung,  bajunya lusuh. Di benak saya timbul rasa iba. Orang setua itu mengapa tidak ada yang merawatnya. Hal ini menggerakkan hati saya untuk menolongnya. Tetapi, saya sendiri tidak tahu harus berbuat apa. Kucoba merogoh saku celana, di dalamnya hanya ada beberapa lembar uang yang belum cukup untuk setoran. Karena sangat ingin menolong, kuambil selembar uang ribuan dan kuberikan kepada nenek tua itu. Sambil gemetar, diterimalah uang tersebut dan nenek itu pun bergumam entah apa, saya tidak tahu karena saya langsung bergegas pergi.
Share

Kamis, 20 Desember 2012

Hindun Binti Al-Muhallab, Istri Terpercaya dan Salehah

Nama lengkapnya Hindun binti Al-Muhallab bin Abi Shafarah al-Azdiyah al-Bashriyah. Ia wanita mahir dan beretika. Ayahnya gubernur, pahlawan, komandan pasukan, yaitu Muhallab bin Abi Shafarah. Muhallab dikenal dermawan dan pemberani, mulia dan cerdas. Ia wafat pada tahun 82 H.

Hindun, putrinya, dinikahi oleh Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqofi. Bersama dengannya banyak cerita dikisahkan. Sejak kecil Hindun dikenal cerdas dan fasih bertutur kata. Gaya bahasanya ramah. Adabnya mulia. Selama hidupnya, ia meriwayatkan hadis dari ayahnya al-Muhallab, Hasan Bashri, dan 'Asy-'asy Jabir bin Zaid. Beberapa orang meriwayatkan hadis Hindun. Diantaranya dua keponakannya Hajjaj bin Uyainah, Ziyad bin Abdullah al-Quraisyi, dan Abu Salamah budak al-'Atik.
Share

Senin, 17 Desember 2012

Tips Tidak Kantuk Saat Khotbah Jumat

Kita tentu pernah mengalami rasa kantuk ketika sedang mendengarkan khutbah dalam sholat Jumat. Sambil duduk, kepala tertunduk dan mata terpejam, namun tidak disadari bahwa kita telah tertidur. Setengah sadar, suara khotib terdengar sayup-sayup melenakan. Khutbah merupakah rangkaian dalam ibadah sholat Jumat. Jadi mesti didengar dengan baik. Ada beberapa tips jitu untuk mengatasi kantuk saat khutbah Jumat.

1. Luruskan Niat. Sebelum berangkat ke masjid untuk beribadah sholat Jumat, kita harus melurukan niat untuk beribadah sebaik-baiknya kepada Allah swt. Lakukan hal-hal yang diutamakan ketika akan sholat Jumat berdasarkan tuntunan agama, misalnya mandi dan memakai minyak wangi.
Share

Tidur Ala Rasul

Diantara keutamaan Islam adalah bersifat universal. Islam memberikan tuntunan pada pemeluknya di beragam bidang. Dari bangun tidur sampai tidur lagi. Ada beberapa hal yang perlu kita praktekkan berkenaan dengan tata cara tidur seperti dicontohkan Rasulullah saw.

Pertama. Muhasabah sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuha-sabah (berintrospeksi diri) sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan pebuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Allah swt dan jika sebaliknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertaubat kepada-Nya.
Share